“make your own way, make your own media…”
Interview by: refly a.k.a megalauman
Official photo by: Seringai doc
Sejauh ingatan kita semua, belum ada satupun dokumenter band dari Indonesia yang diringkas dalam sebuah tontonan home video/DVD. Padahal hal tersebut sangat penting untuk dokumentasi musik atau runutan sejarah sebuah band yang komprehensif sehingga layak untuk ditonton, dikoleksi, dan dinikmati oleh semua orang termasuk para fans mereka.
Inilah terbosan dan variant baru yang disuguhkan oleh Seringai, band stoner-rock asal ibu kota. Seringai membuat karya dalam bentuk audio visual, dengan materi footage-footage yang mereka kumpulkan selama ±7 tahunan dan berkadus-kardus kaset Mini-DV sampai 200an gigabyte dalam hardisk komputer mereka, dikemas dan diringkas sehingga menjadi sebuah tontonan yang layak untuk dinikmati oleh semua orang (gak hanya untuk para Serigala Militia).
Yup!! Semangat juang anak muda itu terus ditunjukan oleh Arian13 (vokal), Ricky Siahaan (gitar), Edy ‘Khemod’ Susanto (drum), dan Sammy Bramantyo (bass), sampai jadilah “Generasi Menolak Tua” the DVD ini. Tampaknya DVD ini masih menjadi satu-satunya DVD dokumenter band Indonesia yang baru ada sampai saat ini, dan semoga saja ada band-band lainnya yang bisa menyusul ikut meramaikan. Amin…
Dalam rangka apa Seringai membuat DVD ini?
Sammy: Tidak dalam rangka apa-apa, mungkin dalam rangka melengkapi jenis rilisan Seringai aja. Kita pernah rilis album (CD dan kaset), bikin merchandise pakaian, sticker, poster, patch, dll, nah sekarang kita rilis DVD. Walaupun sejauh ingatan gue ini adalah pertama kalinya band lokal rilis full-length documentary DVD, tapi di luar negeri sih udah banyak. Suatu hal yang biasa dan mungkin jadi kewajiban untuk sebagian band.
Ricky: Kalau menurut gue, dalam rangka membuat sebuah dokumentasi musik atau runutan sejarah yang komprehensif namun layak ditonton, dikoleksi, dan dinikmati. Gue pribadi belum pernah melihat atau menonton ada film dokumenter band di Indonesia dalam format DVD, jadi mungkin saja ini yang pertama. Gue sadar main band dan having fun di Seringai mungkin tidak bisa berlangsung selamanya, sayang sekali kalau berbagai dokumentasi fun selama ini tidak digarap.
Khemod: Intinya kita punya footage cukup banyak sejak tahun 2003 - 2004, dan sejak dulu kita selalu suka nonton DVD-DVD dokumenter band. Kepikiran juga, di lokalnya kita belum pernah ada DVD dokumenter band yang komprehensif.
Apa ada alasan khusus kenapa DVD “Generasi Menolak Tua” ini dibuat?
Arian13: Biar gaya. :D
Sammy: Misi band pada awalnya adalah merangkum semua sejarah dan kegiatan band jadi satu tontonan yang menarik, inspiratif dan menghibur. Lagian sekardus kaset Mini-DV itu belum pernah kita apa-apain. Orang yang suka sama Seringai akan jadi lebih kenal dengan bandnya, orang yang gak tahu sama sekali Seringai at least sekarang bisa jadi tahu atau bahkan jadi suka juga.
Ricky: Gue rasa ini pengalaman baru yang menyenangkan buat Seringai, gue sampai sekarang sebagai penggemar musik rock menganggap DVD/home video adalah bagian yang penting dari karir sebuah band rock. Satu paketnya adalah album, show, merchandise dan home video. Anyway, dari dulu salah satu misi Seringai cukup jelas, untuk ngasih “The Ultimate Rock Experience” buat pendengar. Medium untuk ngerasain itu adalah album yang kita rilis, lo semua juga bisa ngerasain itu saat nonton kita di panggung, sekarang mediumnya nambah lagi yakni DVD ”Generasi Menolak Tua” ini.
Khemod: Kalau buat gue pribadi, supaya ada artefak dari Seringai untuk generasi ke depan. Bahwa ada band rock seperti kami, dan kalian bisa lihat bukan cuma karyanya, tapi juga dalamannya. Meskipun mungkin gue akan menyesalinya di kemudian hari kalau anak cucu gua liat nanti. Hahahaha…
Konon katanya DVD “Generasi Menolak Tua” ini hasil seleksi dari beratus-ratus gigabyte video di hard disk, apa benar?
Khemod: 200 GB data lebih tepatnya…
Ricky: Iya benar. Sebelum di hard disk, bentuknya satu kardus yang isinya ada berpuluh-puluh kaset handycam
Sammy: Dalam sekardus kaset-kaset video itu jadinya sekitar 200-an Giga! Itu pun gak semua di capture. Cuma yang kira-kira akan dipake aja. Jadi kita preview dulu, kalau menarik baru di capture di komputer.
Perjalanan karir Seringai selama 7 tahun kalian rangkum dalam sebuah tontonan DVD dengan bikin orang yang nontonnya juga jadi open minded sama band ini. Proses ngerangkum dokumentasinya sendiri, sehingga menjadi sebuah DVD ini seperti apa?
Arian13: Pertama sih gue yang punya ide, terinspirasi dari band-band luar yang punya home video. Gue selalu tertarik dengan home video band rock atau metal, kerena rata-rata isinya seru. Karena dokumentasi kami juga cukup seru, gue rasa kenapa gak dibikin sekalian aja home video-nya.
Ricky: Prosesnya ribet, kalau dianalogikan itu seperti menulis essay skripsi yang panjang tapi menggunakan teknik ”cut and paste” dengan kata-kata yang diambil dari berbagai koran atau majalah hingga menjadi seperti surat kaleng khas penculik-penculik.
Sammy: Awalnya sih band berembuk untuk menentukan isi dari DVD ini seperti apa. Kita tentuin juga kira-kira di luar stock shot yang sudah kita punya mau ditambah apa lagi. Akhirnya ada wawancara dengan personil, musisi-musisi lain, wartawan, sampai cewek cakep juga ada hehe... Baru deh selanjutnya dari sekardus kaset tadi dipilih stock shot yang mewakili content-content yang sudah dirembukin.
Khemod: Sammy yang jadi directornya, memilih dari 200 GB data. Kita coba buat kerangkanya, mulai dari sejarah hingga ke hal-hal yang gak penting. Kemudian semua footage ini kita lem dengan interview masing-masing personil Seringai.
Proses seleksi materinya sendiri gimana, sehingga menurut kalian itu layak untuk dipublikasikan?
Sammy: Yang pasti moment-moment penting Seringai itu sebisa mungkin dimasukin. Ada footage-footage yang historikal, serius dan mendalamnya juga ada, tapi yang lucu dan jahil juga banyak. "Layak" menurut gue adalah footage-footage yang dirasa penting untuk disampaikan. Masalah kelayakan secara teknis seperti suaranya pecah, gambarnya gelap dan lain-lain bisa diakalin kok.
Khemod: Yang lucu, yang informatif, yang paling menarik. Itu sih inti pemilihan footagenya.
Kenapa diberi judul “Generasi Menolak Tua”? Kenapa frase itu yang dipilih?
Arian13: Gue yang memilih judul DVD ini, karena lagi nggak ada ide. :D Tapi gue rasa sesuai banget. :)
Ricky: Karena menurut gue, kalau frase ”Generasi Menolak Muda” itu mencerminkan generasi yang bodoh sekali.
Sammy: “Generasi Menolak Tua” adalah penggalan dari lirik lagu “Alkohol”, yang ternyata cukup 'catchy' di telinga penggemar Seringai selain lagu “Individu Merdeka”, dan jargon ini dirasa paling cocok menggambarkan perjalanan Seringai di DVD pertama ini. Padahal kalau pengerjaannya di awal tahun 2010 judulnya bisa diubah menjadi "Generasi Menolak (Harga Anggur Orang) Tua" ;D
Khemod: Karena kita rasa cocok untuk menggambarkan rentang waktu yang telah Seringai lalui sejak tahun 2002, dan frase ini ada di dalam lirik lagu “Alkohol”, salah satu lagu yang membesarkan nama Seringai juga.
Waktu yang dihabiskan untuk meng-capture gambar dan me-rendernya ke dalam sebuah kemasan DVD ini berapa lama?
Khemod: Terlalu lama! Hahaha… Karena kita juga banyak keganggu sama pekerjaan kita sehari-hari. Total-total hampir 2 tahun proses ngerjainnya.
Sammy: Waduh... Rendernya sih gak seberapa, nyari footage dan capturenya yang pegel.
Kenapa Sammy Bramantyo yang didaulat sebagai sutradara? Apakah Sammy pernah punya pengalaman dalam membuat film? Atau sinetron striping mungkin?
Ricky: Mungkin karena Sammy yang paling punya waktu untuk meneliti satu kardus yang gue sebut di atas? Haha... Ngga juga sih, ini masalah bagi-bagi tugas aja. Selama ini selalu ada pembagian tugas di Seringai. Bikin videoklip si khemod orangnya, Art Direction jatahnya Arian, gue sendiri lebih ke musik yaitu jadi produser untuk rekaman album, untuk DVD ya Sammy yang didaulat.
Khemod: Sammy yang paling fleksibel soal waktu. Gua meskipun bekerja di bidang production house, justru jadi gak punya waktunya untuk itu. Akhirnya gua banyak membantunya di tahap online editing dan packaging DVD menu.
Sammy: Awalnya, padahal gue cuma ditunjuk sebagai Project Officer DVD ini. Dalam arti peran gue seperti produser lah. Gue yang cari editornya, yang ngumpulin kaset-kasetnya, budgeting, dll. Tapi kesana-sananya akhirnya anak-anak ngomong, "eh lo aja sekalian yang jadi sutradaranya". Gue sih mau aja, toh gue berpikir kalau sutradaranya Khemod kebaca banget bukan?! Ga mungkin ada poin pertanyaan ini kan kalau gitu? Hehe... Kalau dibilang waktu gue paling fleksibel sih menurut gue nggak juga, karena gue harus rela ngorbanin banyak job yang nilainya secara akumulatif bisa puluhan juta untuk mengerjakan DVD ini selama 6-18 jam sehari, 2-3 hari seminggu, selama beberapa bulan. Mungkin "fleksibel" itu artinya gue yang ngontrol pekerjaan gue, bukan gue yang dikontrol pekerjaan haha..!! Tajiiirr...santaii ;D
Kalau keterlibatan personil lainnya dibalik layar, ngapain aja?
Sammy: Si Arian yang bertanggung jawab di departemen desain, Ricky yang set-up interview dan ngurus subtitles, kalau Khemod di bagian on-line DVD.
Ricky: Keterlibatan gue lebih kepada ikut ngebantu menyusun kerangka DVD ini, kemudian ikut bikin desain pertanyaan bagi narasumber DVD ini supaya bisa memancing mereka supaya ekspresif dan memberi emosi di dalam statement mereka. Gue ikut melakukan wawancara juga. Promosiin DVD ini ketika sudah jadi juga.
Tampak terlihat peran Ricky sama Khemod dalam DVD ini adalah orang yang teraniaya dan tertindas atas tingkah jahil Arian dan Sammy, bisa dijelaskan? :p
Arian13: Kalau lagi manggung keluar kota, terutama, biasanya yang memang mudah ‘lalai’ atau tidak sigap, adalah Ricky dan Sammy. Makanya mereka lebih banyak jadi korban. Sementara gue yang paling siap, dan biasanya Sammy ada di dekat gue, jadi kita setannya. Misalnya, kalau naik pesawat atau mobil, Ricky dan Khemod itu yang paling cepet tidur, dan pulas. Yak, jadilah korban termasuk para Serigala Jalanan! Haha!
Sammy: Mungkin itulah enaknya jadi sutradara film dokumenter. Gue jadi bisa menentukan korban hehe… Tapi sebenarnya itu juga terjadi karena stock shot yang kita punya sudah menunjukkan ‘korbannya’ siapa, walaupun ada beberapa rekayasa tambahan.
Khemod: Itulah akibat tidak ikut tahap offline! Hahahaha… Tapi tunggu saja, di volume dua (kalau ada) akan gua balas semuanya!!!!
Ricky: Hahaha... Saling menjahili itu sudah biasa di tubuh Seringai, kebetulan saja terlihat seperti itu karena Sammy sutradaranya. Jahil kita memang cukup sadis, contohnya di album Seringai berikutnya gue berencana bikin nasib Sammy persis seperti Jason Newsted di album Metallica yang ”...And Justice For All”. Tidak ada suara bass!! :D
Hal menarik yang menurut kalian sangat sayang untuk tidak dimasukan dalam bagian DVD, itu dalam adegan apa?
Ricky: Seringai berdandan sebagai The Ramones dan mengacak-acak ulang tahun John, teman Sammy.
Sammy: Kita punya footage di mana kita pernah manggung sebagai Ramones lengkap dengan jaket kulit dan wig di sebuah acara pesta ulang tahun teman, yang diadain di sebuah rumah kosong. Kita main band di dalam kolam renang kosong, berantakan, dan semua yang datang pada mabok. Seru banget!! Tapi karena masalah hak penggunaan lagu gak jadi dimasukkin. Dalam waktu dekat akan kami upload di youtube aja.
Arian13: Ada, sebenarnya video waktu gue jatuh dari panggung, dan ketimpa papan gede. Bibir gue sobek dikit karena menghantam lantai, berdarah-darah, tapi tetap melanjutkan show. Sayangnya videonya gak ketemu
Kesulitan dan kendala terbesar dalam pembuatan DVD ini? Seperti masalah perizinan dari badan sensor mungkin?
Ricky: Disiplin waktu, karena DVD ini dirilis terlambat setengah tahun.
Khemod: Disiplin waktu. Itu yang paling sulit, termasuk gua sendiri. Teknis yang lain-lainnya tenyata nggak seribet itu. Bahkan menurut gua, badan sensor kecolongan! Hahahaha…
Sammy: Mungkin kesibukan para personil kali ya yang utama. Makanya prosesnya jadi agak lama. Jeda antara revisi 1 dengan berikutnya agak lama karena progressnya juga lambat. Kalau urusan sensor sih untungnya mudah, terlalu mudah malah. Mungkin ibu Titi Said waktu itu mau liburan ke Jember jadi langsung ACC aja biar cepet ;D
Pendapat kalian dengan maraknya film yang dicekal dan ditayangkan di tanah air apakah membuat kalian resah, gelisah, atau marah mungkin?
Arian13: Semakin dicekal, semakin orang ingin tahu, dan dalam era internet ini segala ada. Percuma mencekal! Hahahaha!
Khemod: Terlalu banyak hal yang bikin kita gelisah dan marah di tanah air ini, yang lu omongin hanya sebagian kecil aja. Dan menurut gua, kita tidak bersaing atau terpengaruh dengan semua itu. Kita jalanin dengan media kita sendiri, distribusi kita sendiri “make your own way, make your own media…”
Sammy: Menurut gue kadang berlebihan, suka ada yang protes karena menilai suatu film dinilai vulgar tapi nyatanya sama sekali nggak. Tapi sebaliknya malah ada film yang adem ayem aja tapi ternyata isinya toket doang sepanjang film. Gue sih gak marah atau gelisah, gak merugikan kok. Kalau dirasa gak edukatif, gak berkualitas atau gimana ya gak usah ditonton, gak usah ribet. Masyarakat harus lebih pintar milih tontonan. Kalau hubungannya dengan film dokumenter band sih sejauh ini belum ada pihak bioskop yang berani menayangkan secara reguler kecuali filmnya ikutan festival seperti Jiffest.
Ricky: Setahu saya pencekalan film sedang tidak marak, paling mungkin film Balibo saja yang dicekal. Film itu juga menurut gue tidak terlalu bagus. Walau memang gue pribadi sih selalu terganggu dengan pencekalan karya seni, pemenjaraan ide. Tapi rasanya selalu bisa memakai media alternative yang ada, atau kalau tidak ada ya diciptakan, kalau memang niatnya kuat.
Dalam DVD ini kalian menonjolkan sosok para crew Seringai, seberapa besar pengaruh crew dalam perjalanan karir Seringai?
Arian13: Gue selalu merasa mereka seperti anggota ke lima Seringai.
Sammy: Sangat besar sekali. Justru mereka yang lebih banyak peranannya dalam sebuah gig. Ada beberapa pergantian tapi rata-rata sudah bergabung sama Seringai bertahun-tahun, dan untungnya kita dapat crew yang sama gilanya.
Khemod: Besar. Kalau kata Ricky, kita manggung itu hanya 40% dari seluruh pertunjukan Seringai. 60%nya ada di tangan mereka, and they deserve all the credit for that…
Ricky: Sangat besar, kami sudah seperti keluarga. Di luar tahunan penuh senang-senang dan kegilaan yang selalu kami rasakan bersama, mereka adalah roadies yang kerjanya sangat professional dan serius. Ketika sedang bertugas mereka bagaikan Dr.Jekyll, begitu selesai tugas langsung saja mereka menjelma jadi Mr.Hyde.
Serigala Militia, panggilan khusus untuk para fans kalian. Mereka juga kalian masukan dalam bagian DVD ini, apakah menurut kalian fans itu mempunyai daya tarik dalam DVD ini?
Sammy: Kalau menurut gue sih bahasan tentang fans selalu menarik, bahkan gue pernah nonton DVD Slayer yang ”Reign In Blood”, itu justru salah satu bagian yang paling menarik saat mereka nyorot fans mereka yang gila dan liar. Dan gue sebagai personil band merasa dapat suntikan semangat ekstra dengan mengetahui apa yang gue lakukan sekarang ada artinya untuk banyak orang.
Ricky: Tentu saja punya daya tarik. Terus terang kami bangga bahwa Seringai punya karakter penggemar seperti para Serigala Militia. Mereka tahu persis cara bersenang-senang liar di sebuah konser rock, selalu berhasil membuat suasana menjadi panas dan enerjik, dan cukup intelek untuk tidak menimbulkan keributan. Keyakinan mereka terhadap wacana yang ingin disampaikan Seringai (walaupun berisiko) seperti pada kasus t-shirt ”Lencana”, juga menunjukkan bahwa mereka relate dengan sudut pandang kami. Dan kami menghargai hal ini.
Khemod: Daya tarik sih ga tau ya… Tapi kita sangat ingin mengangkat topik tentang teman-teman Serigala Militia. Setianya mereka mengikuti perjalanan kita, animo mereka dalam menyebarkan kesukaan mereka soal Seringai, menurut gua itu harus masuk dalam catatan sejarah Seringai.
Menurut kalian DVD “Generasi Menolak Tua” ini akan mengalahkan kesuksesan penjualan album Seringai sebelumnya?
Sammy: Bisa jadi, atau jangan-jangan sudah? ;D Mungkin aja sih, dan semoga saja. Duitnya bisa buat beli handycam baru property band, jadi kita gak perlu minjem mulu hehe...
Khemod: Emang penjualan album Seringai sukses? Hahahaha… don’t know about that. Yang penting sih, kita punya artefak sejarah untuk generasi ke depan. Itu buat gua lebih penting dari angka penjualan
Ricky: Tidak tahu dan tidak pernah punya prediksi model begini :p Namun kami pikir DVD ini potensial banget punya daya tarik sama orang yang mungkin belum familiar dengan Seringai, karena menikmati Audio Visual lebih mudah dibandingkan hanya Audio. Apalagi temanya adalah fun. ”Fun relates to almost everybody”
Seberapa optimis kalian terhadap perilaku band Indonesia dalam mendokumentasikan perjalanan karir mereka?
Sammy: Gue sih cukup optimis, apalagi gue juga sudah mendengar kanan-kiri kalau ada beberapa band yang sedang atau berencana bikin film. Beberapa lainnya malah sudah posting trailer atau film pendeknya di internet. Banyak band-band yang gue liat sudah punya tim dokumentasi khusus, atau at least person in charge. Cuma sayang aja kalo mentok-mentok cuma jadi bahan upload-an di youtube sama facebook materinya.
Khemod: Gak pernah merhatiin sih. Gua sering lihat kalau band manggung ada tim dokumentasinya, either itu foto atau video. Yang jadi pertanyaannya, mau mereka apain semua footage itu? Itu yang lebih penting. Mendokumentasi dan menggarap dokumentasi adalah dua hal yang berbeda.
Ricky: Mulai optimis. Teman-teman band seperti Shaggydog, The Brandals, The Upstairs juga kami dengar sedang dalam proses membuat untuk merilis film dokumenter perjalanan karir mereka. Band mainstream macam Gigi juga telah menerbitkan literature perjalanan karir yang cukup komprehensif. Ini menunjukkan dokumentasi perjalanan karir sebuah band mulai dianggap penting
Arian13: Hmm... Untuk sementara sih gue baru liat DVD dokumenter band lokal ya Seringai, biasanya kan live ya. Tapi ketika kami baru memulai membuat DVD ini, setahu kami ada beberapa band lokal juga yang sedang mempersiapkan video dokumenternya, seperti Rocket Rockers, The Brandals, Burgerkill, S.I.D., Shaggy Dog… Meskipun gue belum melihat hasilnya sama sekali, mungkin dalam waktu dekat ini. Hopefully. Biar lebih rame.
5 hal yang membuat kalian merasa selalu muda?
Arian13: Musik, art, beer, seks (I can’t believe no one in Seringai mention about this!), dan... SATAN! \m/ :D
Sammy: Musik, motor diatas 500cc, Jack Daniels, selama Lemmy belum mati, dan Seringai!
Ricky: Panggung, Gitar listrik, Amplifier, Seringai, Serigala Militia.
Khemod: Main dan mendengarkan Musik, weeds, creative activities, T shirt band, dan Seringai
Sampai kapan kalian terus memacu kendaraan kalian yang bernama Seringai ini?
Arian13: Gue sudah melakukan ini selama 20 tahun, gue rasa 20 tahun lagi tidak masalah. Entah bersama Seringai atau bukan. :D
Sammy: Sampai sudah tidak bisa lagi. Again, Lemmy udah 67 tahun dan masih kick-ass membuat gue gak pernah terpikir untuk quit dalam waktu dekat.
Ricky: Selama di tanki penuh akan ‘bensin’nya yakni passion yang oktannya tinggi, Seringai akan terus gas pol!!
Khemod: Ga tau… Ga pernah dipikirin. It goes naturally I guess…
Satu kata terakhir yang ingin kalian teriakan?
Sammy: Sundul gaaan...!!
Khemod: ……… (abis suaranya bos….)