Search This Blog

Friday, December 18, 2009

Alone At Last*: "Walk Together, Rock Together Concert”

@ Dago Tea House Indoor, Bandung. 5 Desember 2009

Words. refly

Photo. St. Jadoon


Tujuh tahun sudah mereka berkarir di belantika musik indie tanah air, dan selama itu pula pasang surut dan bongkar pasang personil mereka alami dalam tubuh Alone At Last sampai pada akhirnya mereka mendapatkan formasi yang solid seperti saat ini. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat 5 orang anak muda yang terdiri dari Yas (vocal), Athink (drum), Ubey (bass), Ucay (guitar), dan Davit (additional guitar) untuk melakukan sebuah gebrakan dan usaha. “Walk Together, Rock Together” adalah sepenggal kalimat yang selalu dipegang teguh oleh para personil dan tim management dari Alone At Last. Sebuah konser tunggal yang menjadi target utama Alone At Last di penghujung akhir tahun ini, selain target mereka lainnya untuk mengerjakan album berikutnya, setelah ditimbang-timbang akhirnya mereka memutuskan untuk melaksanakan konser tunggal mereka ini terlebih dahulu. Konser ini dapat dibilang menjadi sebuah bukti eksistensi mereka di scene indie kota Bandung.

Dalam konser mereka yang berjalan sekitar dua jam ini, para personil Alone At Last membawakan sekitar 20 lagu yang diambil dari album EP yang berjudul “Sendiri Vs Dunia” dan full length album mereka yang berjudul “Jiwa”. Penampilan mereka malam itu dibuka dengan intro (sampling sirine) Yas beserta kawan-kawan Alone at Last lainnya yang malam itu mengenakan t-shirt bertuliskan “Yes We Are EMO!” menghajar crowd penonton dan mengawali penampilan mereka dengan lagu “Hold That Rope” dan “I Fight All This Tears”, sebelum lanjut ke lagu berikutnya Davit di intro mulai memainkan lagu “Back Home” yang diambil dari album mereka yang berjudul “Jiwa”. Usai lagu tersebut Yas menyapa para penonton yang hadir di dalam venue, Yas malam itu melakukan tugasnya dengan baik. Malam itu Yas sangat komunikatif dan memberikan penampilan yang menarik bersama keempat teman lainnya di Alone At Last. Berlanjut ke lagu berikutnya, intro dari lagu “My Mom Cheated With Another Man” dimedley dengan lagu milik Refused yang berjudul “New Noise”. Dilanjutkan dengan lagu S.H.M.I.L.Y dan “Kisah Jejak Terhina” yang diambil dari album “Sendiri Vs Dunia”. Sebelum lanjut ke lagu berikutnya, Yas bercerita tentang kisah percintaannya sampai masuk ke dalam lagu “Dear Love”, dilanjutkan dengan lagu “Jiwa” featuring Teguh dari Right 88 yang mereka dedikasikan untuk almarhum ayah dari Yas, Athink, Ubey, dan Ucay, lagu tersebut dimedley dengan lagu “Stay Together For The Kids” milik Blink-182 dengan Ucay di posisi vocal. Setelah itu para personil Alone At Last bergerak ke belakang panggung untuk break sejenak.

Di segmen ke 2 Yas datang dengan menggendong guitar barunya dan mulai memainkan lagu “Taman” featuring Tiara. Ada yang menarik dalam konser ini, Alone At Last mencoba berkolaborasi dengan kelompok kwartet di lagu “Me Peace and War” dan “Last Valentine Song”, alhasil kedua lagu tersebut menjadi lebih bernyawa dengan sentuhan dan alnunan symphony dari kelompok kwartet yang mengiringi lagu tersebut. Sebelum nyambung ke lagu berikutnya, Yas bercerita tentang lagu yang berjudul “Road To E.P”. Sambil Ucay memainkan petikan intro dari lagu “Mainstream Of Love”, Yas mempersilahkan seseorang untuk ikut bergabung mengisi posisi guitar, dan Bahe pun masuk sampai lagu “Mainstream Of Love” mulai dimainkan. Dalam penampilannya tersebut, tampaknya Bahe kembali bernostalgia bersama keempat kawannya di Alone At Last, Bahe dan yang lainnya tampil all out malam itu.

Jeda di segmen ketiga, para personil tampak bertukar posisi. Athink malam itu mangambil alih sebagai vocalist, disusul Davit pada drum, Yas dan Ubey di guitar, serta Ucay pada Bass. Athink malam itu berkoar-koar tentang situasi scene indie yang kian hari semakin terkekang dengan fashion dan style namun pesan dari musik yang dibawakan band-band sekarang ini ibarat tong kosong, sampai pada akhirnya intro bass dari lagu “What Happened” milik H2O mulai dimainkan, di tengah-tengah lagu ada guest star (Ami ‘Nudist Island’) yang masuk ke panggung untuk ikut bernyanyi. Usai lagu tersebut, Athink menceritakan sedikit tentang komunitas Food Not Bombs yang ada di kota Bandung. Setelah itu bersambung ke lagu berikutnya, “Muak Untuk Memuja” disambung dengan lagu “Feeling”, “Amarah Senyum dan Airmata”, dan lagu “Gadis Kecil Berbisa” featuring Ady’Gembel dari Forgotten. Malam itu mereka juga tidak lupa membawakan lagu baru mereka, sekaligus menjadi lagu terakhir mereka malam itu. Anthem khas encore pun mulai berkumandang, para personil Alone At Last kembali ke panggung dan membawakan “Master Of Puppet”nya Metallica dimedley dengan lagu “Sekali Untuk Bernyawa” featuring Owang dari Beside. Konser pun berakhir dengan lancar, tertib dan aman.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Social Scenedicate, is a media who want to contribute to the movement of the independent scene "so called Undergorund" in the homeland, and the city of Bandung in particular. There is no special pattern within the body Social Scendicate, but we try very hard to provide as complete information to a wide audience for our information can be spread evenly.